Bentuk-bentuk hubungan sosial dalam ilmu sosiologi

A. Bentuk hubungan sosial asosiatif
Hubungan sosial tidak hanya dengan positif yang membawa kedamaian dan ketenangan. Hubungan sosial juga ada yang bersifat negatif dan membawa kepada perpecahan. Bentuk-bentuk hubungan sosial asosiatif antara lain kerjasama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi.

1) kerjasama
Kerjasama adalah kelompok sosial yang terjadi atas banyak orang yang bertujuan mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami kegiatan masing-masing, ada beberapa faktor penyebab timbulnya kerjasama yaitu sebagai berikut.
a. Kepentingan yang sama artinya dengan kepentingan yang sama seseorang atau sekelompok orang melakukan kerjasama dengan orang lain atau kelompok lainnya.
b. Tujuan atau orientasi individu Dalam kelompoknya artinya dalam melakukan kerja sama seseorang biasanya mempunyai tujuan tertentu secara pribadi, namun tujuan tersebut dapat dicapai melalui kerjasama dengan orang lain.
c. Musuh bersama dari luar kelompok misalnya pertentangan antar dua suku yang berbeda menyebabkan ikatan kerjasama masing-masing suku semakin erat untuk menjaga keutuhan dan kehormatan masing-masing suku.
d. Kedaulatan suatu masyarakat misalnya budaya masyarakat Indonesia mengenal istilah kerjasama yaitu Gotong Royong. Gotong-royong dalam masyarakat kita menjadi nilai budaya yang dinamakan sejak kecil.

Bentuk-bentuk kerjasama antara lain sebagai berikut:
a. Kerukunan mencakup gotong royong dan tolong-menolong.
b. Bargaining artinya pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
c. Kooptasi, artinya proses penerimaan unsur-unsur baru dalam suatu organisasi untuk menghindari terjadinya keguncangan dalam organisasi yang sudah stabil.
d. Koalisi, artinya kerjasama Atau bergabungnya Dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan sama.
e. Joint venture, artinya kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.

2.  Akomodasi
Akomodasi adalah usaha usaha manusia dalam meredakan suatu pertentangan untuk mencapai kestabilan sosial. Menurut gillin dan gillin, hasil hasil yang dicapai dalam proses akomodasi antara lain sebagai berikut:
a) akomodasi telah banyak menghindarkan masyarakat dari benih benih bertentangan turun menurun yang dapat menyebabkan pertentangan baru.
b) akomodasi dapat mengurangi munculnya kelompok oposisi (kelompok yang berseberangan pandangan)
c) akomodasi telah menjadi sarana kerjasama dalam kepribadian yang berbeda. Hal ini terlihat pada dua orang yang bersaing mendapatkan jabatan dalam partai politik. Ketika salah satu menjadi pemenang maka biasanya yang kalah akan diajak bekerjasama untuk menjaga kebersamaan dalam pelukan partai politik tersebut.
d) akomodasi menyebabkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan dalam menyesuaikan situasi perkembangan zaman.
e) akomodasi menyebabkan terjadinya perubahan dalam kedudukan seseorang dalam suatu lembaga atau kelompok-kelompok sosial.
f) akomodasi telah membuka jalan ke arah asimilasi dengan proses asimilasi pihak-pihak yang berbeda budaya akan saling mengenal dan bersikap saling menghargai atau disebut toleran terhadap berbagai perbedaan.

Adapun tujuan akomodasi antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok kelompok manusia.
2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu.
3. Memungkinkan terjadinya kerjasama kelompok satu dengan yang lainnya yang terpisah karena budaya.
4. Melebur kelompok yang terpisah.

Bentuk-bentuk akomodasi dalam sebagai berikut:
1. Pemaksaan artinya suatu bentuk akomodasi melalui pemeriksaan secara langsung atau tidak langsung.
2. Kompromi artinya Salah satu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan mengurangi tuntutan agar tercapai penyelesaian.
3. Toleransi artinya suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan formal.

3. Asimilasi
Asimilasi artinya usaha mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama. Adapun syarat yang mempermudah terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut:
A. Toleransi
B. Kesempatan yang sama
C. Adanya sikap menghargai terhadap pihak asing
D. Perkawinan campuran
E. Adanya musuh bersama dan luar

Faktor-faktor penghambat asimilasi antara lain sebagai berikut:
a. Perbedaan fisik
b. Perbedaan latar belakang yang ekstrim
c. Prasangka pribadi yang negatif.

4. Akulturasi
Akulturasi adalah percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi.