Pengertian Metode ilmiah dan ilmu kimia dalam ilmu kimia

ilmu kimia berkembang karena adanya penemuan-penemuan yang dilakukan oleh para ahli kimia melalui pengamatan terhadap fenomena fenomena kimia. Pada proses yang pada alat tersebut menerapkan konsep metode ilmiah. Sebelum lowongan kerja ilmiah, maka perlu dirumuskan tujuan penelitian sebagai pedoman dalam keseluruhan penelitian untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam kerja ilmiah.

1. Konsep metode kerja ilmiah
Kerjaannya dunia dengan pengamatan terhadap berbagai fenomena dalam bidang ekonomi Indonesia menjadi suatu pernyataan ilmiah. Selanjutnya, dilakukan uji kebenaran terhadap hipotesis dengan melakukan penelitian. Hipotesis yang telah teruji sebenarnya dapat menjadi suatu teori.

a) membuat pertanyaan ilmiah
Pertanyaan ilmiah membutuhkan proses berpikir yang kompleks. Misalnya, Bagaimana pengaruh kepekatan asam klorida terhadap kecepatan reaksinya dengan seng?". Pertanyaan ilmiah juga dapat timbul dari kepekaan kita terhadap fenomena alam dan permasalahannya yang terjadi sehari-hari. Misalnya pertanyaan,"Mengapa air hujan dapat menyuburkan tanaman?"Bagaimana mengubah sampah organik menjadi energi listrik?".

b) merencanakan eksperimen
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam merencanakan eksperimen antara lain sebagai berikut:
1. Meramalkan hasil eksperimen
Sebelum melakukan eksperimen perlu diramalkan hasil eksperimen. Ramalan hasil eksperimen ini disebut dengan hipotesis. Hipotesis dapat dibuat berdasarkan teori-teori yang sudah ada. Misalnya kita ingin menyelidiki pengaruh konsentrasi atau kepekatan asam klorida terhadap laju reaksi seng dengan asam klorida. Menurut teori yang ada mengenai laju reaksi, laju reaksi dipengaruhi oleh tumbukan antar partikel. Makin besar kemungkinan terjadinya tumbukan, laju reaksi akan semakin meningkat. Karena kepekatan suatu larutan provinsi dengan jumlah partikel yang terdapat dalam larutan tersebut (semakin pekat suatu larutan, jumlah partikel terlarut nya semakin banyak sehingga kemungkinan untuk pertumbuhan semakin besar), maka dapat diramalkan bahwa semakin pekat larutan HCl, laju reaksi semakin cepat.

2. Merancang eksperimen
Eksperimen harus dirancang sedemikian agar hasil eksperimen sesuai dengan tujuan penelitian. Jika kita ingin menyelidiki pengaruh konsentrasi HCl terhadap laju reaksi HCI dengan seng. Maka faktor-faktor lain yang mempengaruhi laju reaksi misalnya suhu, luas permukaan sentuhan, volume dan tekanan, harus diusahakan agar tidak mempengaruhi keakuratan hasil penelitian. Dalam penelitian mengenai laju reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhi suatu eksperimen disebut juga dengan variabel. Variabel dapat berupa variabel bebas, Variabel terikat dan variabel terkontrol. Variabel bebas maksudnya adalah variabel yang diubah ubah. Dalam percobaan mengenai pengaruh konsentrasi HCI terhadap laju HCI dengan seng, konsentrasi HCI merupakan variabel bebas, massa dan bentuk seng yang digunakan merupakan Variabel terikat dan suhu reaksi merupakan variabel terkontrol.

3. Memilih instrumen yang sesuai
Pemilihan instrumen bukan merupakan suatu hal yang sangat penting diperhatikan dalam melakukan eksperimen. Instrumen dalam suatu penelitian mencakup alat pelindung, alat percobaan dan bahan yang digunakan. Alat percobaan misalnya, gelas ukur, Buret, pembakar bunsen, dan sebagainya, sedangkan bahan maksudnya adalah bahan kimia yang digunakan dalam percobaan. Pemilihan instrumen yang sesuai dapat mempengaruhi keakuratan hasil penelitian. Sebagai contoh, untuk mengukur volume larutan yang digunakan dalam eksperimen dapat digunakan berapa alat ukur, tetapi alat ukur tersebut memiliki tingkat keakuratan tertentu.

c) mengumpulkan data
Data dalam penelitian dapat berupa data kualitatif maupun data kuantitatif. Data kualitatif tidak diperoleh melalui pengukuran melainkan hanya melalui pengamatan. Perubahan warna dan perubahan bau termasuk sebagai data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh melalui pengukuran. Waktu yang diperlukan untuk suatu reaksi termasuk sebagai data kuantitatif karena Data tersebut diperoleh dengan menggunakan alat ukur.
Data sangat penting dalam penelitian karena hasil suatu penelitian tergantung pada data yang diperoleh dalam penelitian tersebut. Baik data kualitatif maupun data kuantitatif dapat mempengaruhi keakuratan penelitian sehingga diperlukan kecermatan dalam mengamati nya.
Untuk memperoleh hasil yang akurat dalam penelitian, Sebelum melakukan penelitian perlu ditetapkan Bagaimana prosedur perolehan data, Bagaimana cara menyajikan data dan bagaimana cara menganalisis data.
Untuk mempermudah dan menganalisis data, perlu dilakukan pencatatan data, catatan data biasanya dibuat dalam bentuk tabel.

d) menganalisis data dan membuat kesimpulan
Untuk menghasilkan kerja ilmiah yang baik, maka dibutuhkan keterampilan dalam pengolahan data yang dihasilkan pada penelitian. Hal yang sangat penting mengingat kesimpulan dalam suatu laporan penelitian didasarkan pada analisis data yang diperoleh. Sebelum membuat suatu kesimpulan perlu dilakukan penyajian data. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis pola dan kecenderungannya terhadap topik yang diteliti.
Data hasil percobaan dapat disajikan dalam bentuk tabel ,grafik, diagram alur atau peta konsep. Dalam eksperimen kimia analisis atau data umumnya disajikan dalam bentuk grafik garis.

2. Fungsi metode ilmiah
Fakta-fakta yang terdapat dalam berbagai ilmu pengetahuan dikembangkan dengan metode ilmiah. Tentu saja setiap ilmu pengetahuan membahas aspek-aspek tertentu. Ilmu biologi misalnya membahas mengenai proses proses biologis, ilmu fisika membahas mengenai proses proses fisis. Dalam ilmu kimia metode ilmiah digunakan untuk menyelidiki aspek kimia materi.
Selain itu mengembangkan ilmu pengetahuan, metode ilmiah juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, masalah-masalah yang ditimbulkannya juga semakin banyak. Untuk memecahkan masalah digunakan metode ilmiah sesuai dengan bidang kajian masing-masing ilmu pengetahuan. Beberapa masalah yang sesuai dengan kajian ilmu kimia adalah sebagai berikut:
A) masalah lingkungan
Kemajuan ilmu kimia menghasilkan banyak penemuan-penemuan. Akan tetapi penemuan tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan hidup. Penemuan dengan misalnya, penemuan dengan misalnya, mengakibatkan pencemaran air, penemuan pupuk dapat menyebabkan pencemaran pada tanah, penemuan bahan bakar fosil menyebabkan pencernaan udara. Selain itu proses produksi berbagai bahan kimia juga dapat mengakibatkan pencemaran.
B) masalah Energi dan Sumber daya alam
Dewasa ini kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat. Energi diperoleh dari sumber daya alam. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak dapat diperbaharui. Bahan bakar minyak sebagai sumber energi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Kebutuhan energi yang sangat tinggi membuat orang memikirkan cara untuk menggemukan sumber energi alternatif. Salah satu sumber energi yang berhasil ditemukan sebagai sumber energi alternatif adalah alkohol.

3. Membuat laporan kegiatan ilmiah
Setelah eksperimen selesai dilakukan hasil eksperimen tentu saja harus dikomunikasikan agar orang lain dapat mengetahui dan dapat digunakan untuk kepentingan umum. Komunikasi hasil eksperimen ini dapat dilakukan dengan komunikasi lisan atau komunikasi tertulis. Komunikasi ilmiah secara lisan Misalnya Anda dapat dilakukan dengan seminar, sedangkan komunikasi tertulis dapat dilakukan dengan membuat laporan penelitian. Laporan penelitian harus dilakukan secara sistematis dan menurut kaidah kaidah yang ada dalam penulisan laporan ilmiah. Simbol-simbol yang digunakan dalam penulisan harus menggunakan standar internasional yang benar. Untuk laporan kerja ilmiah misalnya, bahasa, simbol dan peristilahan yang digunakan harus sesuai dengan bidang kimia.

Sistematika penulisan laporan kerja ilmiah dapat diurutkan sebagai berikut:
A. Pendahuluan, pendahuluan atau laporan penelitian menginformasikan alasan logis dilakukannya penelitian, perumusan masalah, hipotesis dan metode yang digunakan untuk menguji hipotesis.
B. Teori, Teori ini dapat diperoleh melalui studi literatur sesuai dengan topik yang diteliti.
C. Eksperimen, bagian ini mencakup alat dan bahan yang digunakan, prosedur eksperimen dan data yang didapatkan dari penelitian.
D. Pembahasan, pembahasan dari suatu laporan penelitian merupakan hasil analisis dan hasil penelitian dan penjelasan mengenai data tersebut dihubungkan dengan data yang sudah baku.
E. Kesimpulan, dalam bagian kesimpulan tidak dapat menjelaskan Apakah hasil penelitian sesuai dengan hipotesis atau tidak. Dalam bagian ini dapat juga dituliskan rekomendasi mengenai penelitian selanjutnya.
F. Evaluasi eksperimen, evaluasi eksperimen terutama mencakup penilaian tentang eksperimen yang dilakukan. Nggak Apa saja kelebihan dan kekurangan teknologi yang digunakan dalam eksperimen.
G. Daftar pustaka, berisikan referensi yang digunakan dalam penelitian. Penulisan daftar pustaka juga harus dilakukan sesuai dengan standar dalam penulisan laporan ilmiah.

4. Sikap ilmiah
Keterampilan kerja ilmiah dan pemahaman mengenai metode ilmiah membentuk sikap ilmiah. Yang termasuk sebagai sikap ilmiah adalah:
A. Mengembangkan keingintahuan
B. Dapat membedakan fakta dan opini
C. Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi.
D. Berpendapat secara ilmiah dan kritis
E. Melakukan kegiatan yang menunjukkan kepedulian lingkungan
F. Peran mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung jawab terhadap usulannya.
G. Bekerja sama dalam memecahkan masalah.
H. Tekun dan ulet
I. Teliti, cermat dan akurat
J. Jujur terhadap fakta
K. Kreatif inisiatif dan mandiri.