Penjelasan Pertumbuhan bakteri dan nutrisi bakteri dalam ilmu Biologi

Pertumbuhan bakteri
Bakteri memiliki permukaan yang luas sesuai dengan Perbandingan volume tubuhnya. Oleh sebab itu bakteri akan cepat memperoleh makanan dari lingkungannya, baik secara difusi maupun melalui mekanisme transpor aktif. Itulah sebabnya pada kondisi yang cocok bakteri akan tumbuh dengan sangat cepat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah suhu, ketersediaan makanan, ph, konsentrasi ionic, serta oksigen khususnya untuk bakteri aerob oobligat. Pertumbuhan bakteri berlangsung sangat cepat. Dalam kondisi normal bakteri membelah diri menjadi dua setiap 20 menit. Catatan waktu demikian dikenal sebagai waktu generasi. Jadi dalam waktu 40 menit bakteri membelah diri menjadi empat sel, dalam waktu 1 jam menjadi 8 sel, dan dalam waktu 7 jam menghasilkan 2097152 anakan sel.

Hubungan antara jumlah sel bakteri dengan waktu pertumbuhannya dinyatakan dalam kurva pertumbuhan. Kurva pertumbuhan dapat dibagi menjadi 4 fase yaitu fase lag (fase permulaan), fungsi logaritma (fase pembiakan cepat), fase stasioner (fase diperlambat), dan fase penurunan (fase kematian).

1) fase lag, merupakan fase bakteri beradaptasi terhadap lingkungannya yang baru. Pada fase ini bakteri belum mencapai pertumbuhan maksimum.
2) fase log, merupakan fase pertumbuhan mencapai maksimum. Pada fase ini terjadi peningkatan jumlah. Pasal lock disebut juga fase eksponensial.
3) fase stasioner, merupakan fase pertumbuhan mencapai titik nol. Pada fase ini tidak terjadi penambahan jumlah sel bakteri.
4) fase penurunan, disebut juga fase kematian. Pada fase ini saya berhenti memperbanyak diri dan rata-rata kematian meningkat.
Nutrisi bakteri
Pada umumnya bakteri memperoleh nutrisi atau makanannya melalui dua cara, yaitu secara autotrof dan heterotrof. Berdasarkan cara memperoleh makanannya bakteri dapat dibedakan atas Bakteri autotrof dan bakteri heterotrof.

1) bakteri autotrof
Bakteri autotrof adalah kelompok bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri. Artinya kelompok bakteri tersebut mampu membuat makanannya dengan cara mengubah materi zat anorganik menjadi zat organik sebagai bahan makanannya. Berdasarkan sumber energi yang diperlukan dalam proses pembuatan makanannya, bakteri autotrof dapat dibedakan menjadi bakteri fotoautotrof dan bakteri kemoautotrof.
a. Bakteri fotoautotrof
Bakteri fotoautotrof adalah kelompok bakteri yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi. Contoh bakteri fotoautotrof adalah bakteri hijau (bakteri klorofil) dan bakteri Ungu (bakteri purpurin).
b. Bakteri kemoautotrof
Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan hasil reaksi kimia sebagai sumber energi. Dalam hal ini bakteri akan mengoksidasi senyawa senyawa anorganik seperti amonia, nitrat, atau nitrit sehingga diperoleh energi. Contoh bakteri kemoautotrof adalah bakteri nitrat (nitrobacter) bakteri nitrit (nitrosomonas, nitrosococcus) dan bakteri belerang.

2) bakteri heterotrof
Sebagai besar bakteri bersifat heterotrof. Bakteri heterotrof adalah bakteri yang tidak mampu membuat makanannya sendiri. Dalam hal ini pemenuhan kebutuhan makanan sangat bergantung pada kehadiran makhluk hidup lainnya, makhluk hidup yang sudah mati, bangkai, atau sampah. Berdasarkan cara hidupnya bakteri heterotrof dapat dibedakan atas bakteri Parasit dan bakteri saprofit.
a. Bakteri Parasit
, bakteri Parasit adalah bakteri yang memperoleh makanannya langsung dari makhluk hidup (inangnya). Bakteri Parasit seringkali bersifat patogen (menimbulkan penyakit) pada inangnya. Contohnya adalah mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC) salmonella thyposa (penyebab tifus) dan bacillus anthracis (penyebab antraks).
b. Bakteri saprofit
Bakteri saprofit adalah bakteri yang memperoleh makanannya dari makhluk hidup yang sudah mati atau bangkai. Bakteri saprofit disebut juga bakteri pembusuk. Bakteri tersebut memiliki kemampuan untuk menguraikan zat-zat organik menjadi zat-zat anorganik (seperti CO2 dan H2O), energi dan Mineral mineral. Keberadaan bakteri pembusuk sangat penting dalam suatu sistem ekologi. Contohnya adalah escherichia coli, bakteri pembusuk yang hidup pada usus besar manusia.