Ikan pari (rays), atau ikan peh, merupakan jenis ikan laut yang umumnya berbentuk pipih. Ada 300 lebih spesies ikan pari di dunia yang tersebar di perairan subtropis, perairan tropis, serta perairan antartika. Dari sekian banyak jenis ikan pari, ada yang bentuknya mirip hiu, elang, dan ada pula yang mirip manusia (giant shovelnose ray). Beberapa di antaranya, ada yang termasuk hewan langka (misalnya pari manta).
Ikan pari memiliki tulang yang rawan serta umumnya memiliki ekor seperti cambuk. Cambuk yang memiliki sengat inilah salah satu alasan mengapa ikan pari berbahaya bagi manusia. Sengat pada cambuk ini memiliki racun yang mematikan dan biasanya mereka gunakan untuk mengelabui mangsanya.
Kebanyakan ikan pari memiliki satu atau lebih sengatan berduri pada bagian ekor, yang digunakan untuk membela diri. Stinger (tulang belakang dekat pangkal ekor) dapat mencapai panjang sekitar 35 cm, dan bagian bawahnya memiliki dua taring seperti ular lengkap dengan kelenjar racun. Stinger ditutupi dengan lapisan tipis kulit selubung yang menutupi, yang merupakan tempat racun terkonsentrasi.
Menyengat sebagai manuver bela diri
Ikan pari merupakan ikan yang umumnya bersifat predator. Bahkan, kebanyakan ikan pari memiliki duri penyengat pada ekornya. Ketika ikan pari terancam, maka ia akan mengayunkan ekornya tanpa terkendali.
Tekanan yang terjadi akan membuat membran racun yang membungkusnya robek, sehingga racun ini akan masuk ke dalam bagian tubuh yang terluka. Sengatan ikan pari memang tidak berakibat fatal secara langsung, akan tetapi racun yang masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
Sebagian besar cedera ikan pari biasanya terjadi ketika seseorang tidak sengaja menginjak ikan pari atau melangkah pada bagian ekornya. Sebagai manuver defensif, mereka akan mengayunkan atau melengkungkan ekor mereka ke arah ‘penyusup’ yang dicurigai.
Ekor ikan pari dapat mencapai semua jalan ke bagian depan kepala untuk perlindungan. Bagian tubuh manusia yang paling sering terkena sengatan ikan pari adalah kaki. Tangan atau lengan juga dapat terluka jika seseorang mencoba untuk menyentuh atau menangkapnya.
Racun pada sengatan ikan pari
Susunan racun yang terkandung dalam sengatan ikan pari terdiri dari enzim 5-nucleotidase, fosfodiesterase, dan serotonin neurotransmiter. Berikut dampak dari sengatan ikan pari:
Serotonin dapat menyebabkan otot polos parah dan menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan.Enzim 5-nucleotidase dapat menyebabkan kematian pada sel dan jaringan.Jika yang disengat ikan pari adalah bagian kaki, umumnya bisa disembuhkan. Tekanan panas dapat memecah racun ikan pari dan membatasi jumlah kerusakan. Tapi jika tidak langsung ditangani, bisa jadi orang yang tersengat harus harus diamputasi.Racun yang masuk ke rongga perut, dada, atau hati akan sangat berbahaya—seperti yang menimpa mendiang Steve Irwin, aktivis lingkungan serta presenter “Crocodile Hunter” yang ternama. Sebab, saat racun mematikan jaringan dekat organ penting di area itu, maka bisa berakibat fatal.Duri yang menancap ke jantung dapat menyebabkan kematian.Pada kasus yang menimpa Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, bagian yang tersengat ikan pari pada bagian antara mata kaki dan tumit saat berlibur ke Pulau Sangalaki, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Bersyukur beliau kini dalam kondisi baik.
Jika di kemudian hari Anda tersengat ikan pari saat menyelam, jangan pernah menyepelekannya. Segera cari bantuan, lakukan pertolongan pertama, dan mintalah bantuan medis untuk memastikan sengatan ikan pari tidak akan memicu komplikasi yang dapat mengancam jiwa.