6 Penyakit Setelah Banjir yang Perlu Anda Waspadai

Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor sejak Minggu malam menyebabkan debit air sungai Ciliwung naik Senin pagi ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan peringatan dini banjir. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui jenis penyakit setelah banjir agar lebih waspada.

Informasi banjir tersebut dikeluarkan menyusul dari hasil pengamatan ketinggian muka air di Bendungan Katulampa, Bogor. Pada pukul 08.30, menurut BPBD DKI, ketinggian Katulampa mencapai 220 cm. Ketinggian itu masuk kategori Siaga I.

Hari ini, Senin (5/2), beberapa wilayah di Jakarta mendapatkan kiriman air dari Bendung Katulampa. Berdasarkan laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, wilayah yang diprediksi menerima banjir kiriman yakni Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, dan Bukit Duri. Kemudian Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.

Akan tetapi, tahukah Anda selain kerugiaan materiil, banjir juga bisa memengaruhi kesehatan Anda. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang ditimbulkan akibat banjir:


Penyakit setelah banjir
1. Demam berdarah

Demam berdarah yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti merupakan penyakit yang sering muncul di saat musim penghujan. Karena musim hujan dan air yang tergenang merupakan tempat nyamuk berkembang biak.

2. Konjungtivitis

Konjungtivitis atau infeksi pada mata dapat disebabkan oleh bakteri. Saat musim banjir, Anda rentan terkena konjungtivitis karena kebiasaan menggosok mata dengan tangan atau handuk yang kotor. Untuk menghindarinya, selalu cuci tangan Anda usai beraktivitas. Jika Anda merasakan gatal di area mata, hindari menggosok mata Anda dengan tangan.

3. Ruam kulit

Ruam atau gatal–gatal pada kulit dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau parasit. Hal ini bisa terjadi karena adanya kontak  yang lama dengan air banjir. Untuk itu, gunakan sepatu boots saat membersihkan rumah atau melakukan aktivitas di area banjir. Jangan lupa, bersihkan tubuh Anda dengan air dan sabun antiseptik supaya terhindar dari penyakit tersebut.

4. Diare

Air yang kotor dan menggenang saat banjir membuat Anda dan keluarga rawan terkena diare. Selain itu makanan yang terkontaminasi bakteri, parasi dan virus juga bisa menyebabkan diare.

5. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan biasanya terdapat pada urine hewan seperti tikus dan sapi. Anda bisa terinfeksi leptospirosis apabila berada di air yang terkontaminasi dalam waktu lama atau melalui kontak dengan luka terbuka.

6. Demam tifoid

Demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi dapat mengontaminasi makanan atau minuman Anda. Untuk menghindarinya pastikan makanan yang Anda makan terjaga kebersihannya.

Hindari mengonsumsi makanan dari area yang tidak bersih dan berisiko terkontaminasi bakteri. Pastikan juga Anda mencuci tangan saat menyiapkan makanan dan sebelum makan.

Bahaya Kesehatan yang Tersembunyi di balik Banjir
Banyak orang menganggap bahwa banjir hanya soal hujan yang berlebihan. Faktanya, banjir erat kaitannya dengan kontaminasi limbah dan bahan kimia berbahaya lainnya. Paparan bahan kimia pada kulit bisa menyebabkan rasa terbakar pada area yang terpapar. Selain itu, banjir juga bisa membawa penyakit seperti kolera dan tifus.

Jika Anda tinggal bersama di tempat penampungan dengan banyak orang, maka Anda dapat tertular atau menyebarkan kuman dengan mudah. Pada beberapa kasus, seseorang bisa mengalami infeksi pernapasan karena tidak bisa menjaga kebersihannya dengan optimal.

Centers for Disease Control and Prevention mengatakan, orang-orang yang tinggal di tempat penampungan harus ekstra hati-hati dalam kebersihan tubuh dan lingkungannya. Saat Anda mempunyai luka yang terbuka, jangan lupa tutup luka dengan perban agar tidak menyebabkan orang lain terinfeksi.

Selain itu, tidak hanya menimbulkan bahaya langsung dengan aliran air yang deras, banjir ternyata juga bisa mengganggu kondisi mental seseorang. Banjir bisa menimbulkan kecemasan dan depresi. Beberapa orang mungkin mengalami masalah yang terkait dengan stres karena trauma.

Orang yang memiliki ikatan kuat dengan keluarga, teman dan rekan kerja cenderung dapat pulih lebih baik saat mengalami stres. Para ahli menyarankan agar tetap menjaga hubungan tersebut untuk mempercepat proses pemulihan. Sementara jika Anda memiliki masalah mental yang lebih serius, konseling dengan psikater adalah pilhan yang baik.

Nah, kini Anda tahu bahaya apa saja yang mengintai di balik banjir. Lindungi tubuh Anda agar terhindar dari berbagai penyakit setelah banjir yang mungkin muncul sesuai penjelasan di atas.


sumber..klikdokter.com