Cara menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskripsi

Sebuah paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai pola. Diantaranya pada pengembangan paragraf deskripsi. Dalam pola pengembangan ini, suatu hal atau peristiwa yang diuraikan atas bagian-bagiannya secara mendetail, setelah itu disusun dengan sedemikian rupa sehingga dapat membentuk sebuah paragraf yang koheren, logis dan sistematis.

Secara umum paragraf deskripsi dibedakan atas dua macam diantaranya yaitu paragraf deskripsi spasial dan deskripsi objektif.

1. Paragraf deskripsi spasial adalah paragraf yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu peristiwa. Pelukisnya harus dilihat dari berbagai segi agar ruang tersebut tergambar dengan jelas dalam pikiran dan perasaan pembaca. 
Contohnya yaitu:
Malam gelap gulita di Hulu Sungai ketahun... Sebentar sebentar hiruk pikuk yang tiada baru ketentuan itu menjadi satu dengan gegap Gempita yang mendahsyatkan dan mengecilkan hati, pertanda seorang raja rimba Allah jatuh ke tanah untuk selama-lamanya. Kami peperangan di Rimba itu dan rupanya tak akan berhenti. Tak ada kasihan mengasihani, yang rebah tinggal rebah, Tak akan ada yang mengangkatnya. Sekali-sekali terang cuaca hutan belantara itu, seperti diserang api, akan tetapi dalam sekejap mata hilanglah cahaya yang berani menyerang bukan dirinya ke tengah peperangan itu, dimusnahkan oleh musuh lamanya"Raja gulita".

2. Paragraf deskripsi objektif adalah sebuah paragraf yang menggambarkan suatu hal atau orang dengan mengungkapkan identitasnya secara apa adanya sehingga sang pembaca dapat membayangkan sebuah keadaannya. Agar suatu objek (suasana, pohon, orang, binatang) mampu membangkitkan daya khayal pada diri si pembaca, menulis harus melukiskannya dari berbagai sudut pandang. Semakin tinggi pelukisnya maka semakin jelas tergambar dalam bayangan pembaca.
Apabila objek yang dilukiskan itu seseorang, makam perinciannya dapat dilakukan dengan aspek fisik maupun aspek rohani nya. Aspek ruhaniyah meliputi perasaan, watak, paket, peranannya dalam suatu bidang kerja, harta dan sebagainya.
Contohnya:
Di Sudut Dekat pintu duduk seorang laki-laki, syahbudin. Pakaiannya, celana pendek dan baju kaos yang telah koyak, melukiskan kemiskinan dan kemelaratan yang sehari-hari dideritanya. Pada dadanya yang bidang dan berisi, dan lengannya yang Kukuh, penuh urat dan tidak tertutup baju kaosnya dapat dilihat Bertambah berat pekerjaan sehari-harinya. Air mukanya yang keruh, serta bb-nya yang kumis dan matanya yang cekung menyatakan bahwa dan hidup yang telah ditempuh nya penuh dengan onak,ranjau,dan duri