Pengertian atau penjelasan kesastraan dalam bahasa Indonesia

Memahami berbagai karya sastra

1. Mendengarkan cerita rakyat
Hal ini anda diminta untuk mendengarkan sebuah cerita rakyat. Akan tetapi cerita rakyat yang anda dengarkan tersebut bukan berasal dari pembaca teks. Anda diminta mendengarkan cerita rakyat dari tuturan langsung atau narasumber.

2. Mendiskusikan isi puisi
Bahasa puisi bersifat ekspresif, sugestif, asosiatif dan Magis. Bersifat ekspresif maksudnya setiap bunyi yang dipilih, setiap kata yang dipilih, dan setiap metafora yang digunakan berfungsi untuk kepentingan ekspresif, maupun memperjelas gambaran dalam angan pembaca dan menimbulkan kesan yang kuat. Bersifat sugestif Maksudnya bahasa puisi mampu mempengaruhi pembaca atau pendengarnya secara menyenangkan tidak memaksa. Asosiatif Maksudnya bahasa puisi mampu membangkitkan pikiran dan perasaan yang merambat, tetapi masih berkisar di seputar makna konvensional nya atau makna konotatif nya yang sudah lazim. Bahasa puisi bersifat magis, Maksudnya bahasa puisi seolah-olah memiliki kekuatan sehingga tampak magis. Berkaitan dengan sifat asosiatif, bahasa puisi memiliki kegandaan tafsir. Penggandaan tafsir ini disebabkan oleh penggunaan simbol atau lambang untuk menyesuaikan dengan suasana saat penciptaan puisi tersebut.

3. Menemukan nilai-nilai dalam karya sastra Melayu yang dibaca
Sastra Melayu identik dengan sastra lisan. Dikatakan demikian karena sastra Melayu adalah sastra yang hidup, dikatakan dari mulut ke mulut. Sastra lisan ini terdiri atas 6 macam di antara lain:
  • Mantra
  • Etiologi
  • Teka-teki
  • Fabel
  • Cerita jenaka
  • Dan cerita pelipur lara

Karya-karya sastra Melayu tersebut mengandung nilai-nilai kehidupan sesuai dengan jenisnya.
Berikut di Jelaskan satu per satu jenis karya sastra Melayu tersebut:

A. Mantra
Mantra adalah perkataan atau ucapan yang dapat mendatangkan daya (kekuatan gaib), misalnya kekuatan untuk menyembuhkan orang sakit, menyuburkan tanah, menghasilkan perburuan yang baik, dan mendatangkan malapetaka. Mantra dibuat dan diucapkan oleh seseorang yang disebut pawang.

B. Etiologi
Etiologi adalah cerita tentang asal-usul nama benda, nama tempat, atau suatu keadaan atau suatu peristiwa. Cerita jenis-jenis timbulnya karena orang tua menghadapi pertanyaan-pertanyaan anak kecil yang belum dapat dipikirkan secara logis.
Contohnya"Mengapa pohon di hutan besar, sedangkan yang tumbuh di kampung kecil kecil?
Dahulu kala pohon yang besar itu adalah raksasa. Karena berdosa, dikutuk lah raksasa tersebut menjadi pohon yang besar.

C. Teka-teki
Teka-teki merupakan bahasa berkias, di mana ada sesuatu yang disembunyikan, yaitu isi dan maksudnya. Hal ini sesuai dengan mental bangsa Melayu yang gemar mengatakan sesuatu secara tidak langsung.
Contohnya"
Ketika kecil memakai baju hijau
Sudah besar memakai baju ke Sumba
Luarnya surga, dalamnya neraka
Jawabannya: cabai/Lombok.

Hitam logam seperti hantu
Putih hatinya kecil berbaju merah, besar berbaju hijau.
Apabila hendak mati, berbaju merah.
Jawabanya: buah manggis

D. Fabel
Fabel adalah cerita mengenai binatang yang dianggap sebagai manusia, dapat berpikir, perasaan, berperilaku seperti manusia. Pada umumnya fabel mengandung sindiran terhadap perilaku manusia atau mengandung unsur pendidikan moral. Misalnya, cerita kancil dan buaya atau kura-kura Dan Siput.

F. Cerita pelipur lara
Cerita pelipur lara adalah cerita yang termasuk menghibur orang yang sedang sedih, terutama kaum remaja yang sedang terkena Asmara. Cerita pelipur lara selalu berkaitan dengan hubungan muda-mudi, yaitu pemuda yang mencari pasangannya dengan Mengalami berbagai rintangan, tetapi selalu berakhir dengan kebahagiaan. Ceritanya penuh dengan lukisan yang romantis, baik lukisan mengenai para tokoh maupun lukisan tentang tempat. Tukang cerita pelipur lara disebut pawang.

Cerita pelipur lara memiliki ciri-ciri tertentu. Motif dan jenisnya pun bermacam-macam. Berikut ini akan dijelaskan ciri-ciri, motif dan jenis cerita pelipur lara.

1. Ciri-ciri cerita pelipur lara adalah sebagai berikut:
  • Selalu ada lukisan yang indah dan berulang-ulang.
  • Diet dengan Fantasy, misalnya Bidadari dan kangen.
  • Pertemuan antara pria dan wanita selalu dengan tokoh perantara yang diberi nama: Nenek Kebayan, bujang selamat,si berkat, Si Kumbang manik, atau si kembang jinak.


2. Motif cerita pelipur lara adalah sebagai berikut:
  • Selalu ada motif impian.
  • Cara mendapatkan wanita selalu dengan mencuri pakaian Bidadari sehingga Bidadari tidak bisa pulang ke Kayangan.
  • Selalu ada syarat dari wanita.
  • Selalu ada yang berjanji yang mengakibatkan perpisahan.


3).Macam-macam cerita pelipur lara adalah sebagai berikut:
  • Hikayat Malim deman
  • Hikayat Anggun Cik tunggal
  • Hikayat Raja Budiman
  • Hikayat Raja Ambon
  • Hikayat si miskin


4. Menulis cerpen Berdasarkan pengalaman orang lain
Cerita pendek atau cerpen merupakan karya sastra yang hanya menceritakan suatu peristiwa dari seluruh kehidupan pelakunya. Unsur-unsur intrinsik sebuah cerpen adalah, tema, plot atau alur, penokohan, latar atau setting, sudut pandang, gaya bahasa dan amanat atau pesan.
Tema adalah pokok pembicaraan atau ide pokok yang mendasari cerita. Plot atau Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang sambung-menyambung berdasarkan logika sebab akibat. Penokohan adalah pemberian watak pada tokoh tokoh cerita. Setting atau latar mengacu pada terjadinya peristiwa yang dialami tokoh cerita yaitu tempat kejadian, waktunya dan suasananya. Sudut pandang merupakan posisi pengarang terhadap bisa Yang dikarangnya, Apakah pengaruh tersebut pelaku, penonton, apa yang serba tahu. Gaya bahasa merupakan alat penyampaian pikiran dan perasaan pengarang. Termasuk dalam Gaya bahasa adalah pilihan kata. Dan Amanat adalah pesan, isi, ajaran yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Unsur pertama yang harus ada dalam menulis cerpen adalah tema. Tema merupakan pokok pembicaraan atau ide pokok yang mendasari cerita. Sebelum anda belajar menulis cerpen, berikut ini anda akan belajar menentukan tema dan perincian tema sebuah cerpen.