Mengenal bentuk dan jenis kata ulang dalam bahasa Indonesia

1.Mengenal bentuk dan jenis kata ulang 
Bentuk tulang atau kata ulang adalah sebuah bentuk gramatikal yang berwujud penggandaan sebagian atau seluruh bentuk dasar kata. Perhatikan contoh berikut!
Acara sengaja diadakan untuk anak-anak di bawah usia 7 tahun.
Kata anak-anak merupakan kata ulang. Bentuk dasar pengulangan tersebut adalah kata anak, yang berarti"satu anak"(tunggal), setelah diulang menimbulkan makna baru yaitu jamak artinya banyak anak.
Lain halnya dengan kalimat berikut!
Koran, koran, koran"teriak loper koran.
Meskipun kata koran yang pertama diulang-ulang sebanyak 2 kali, perulangan tersebut bukan merupakan bentuk kata ulang. Perulangan tersebut tidak menimbulkan makna baru akan tetapi hanya menyatakan intensitas.

Selain perulangan menimbulkan makna baru, kata ulang juga tampak dari penggunaan tanda hubung (kecuali kata ulang dwipurwa) dan hanya digunakannya satu kata sebagai pengulangannya.
Sekarang perhatikan kalimat-kalimat berikut!
  1. Pemda DKI Jakarta mulai menertibkan Pedagang pedagang kaki lima.
  2. Lelaki itu bernama samijo.
  3. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah tamah.
  4. Nurlela tanpa mengemas lemari pakaiannya segera setelah ditambal suaminya.
  5. Pada tembok itu tertulis"dilarang corat-coret di sini!.
  6. Sebagai sesama manusia kita harus tolong menolong.
  7. Anak-anak bermain kuda-kudaan di halaman rumah.
  8. Suranto mencuri curi pandang pada seorang gadis cantik yang sedang belanja di warung sebelah rumahnya.


Kata ulang dalam kalimat kalimat tersebut memiliki Jenis yang berbeda beda. Kata pedagang-pedagang misalnya, termasuk jenis kata ulang dwilingga. Mata Lelaki merupakan kata ulang dwilingga salin Swara. Kata mengemas mengemasi, tolong menolong, kuda-kudaan dan mencuri-curi merupakan pengulangan dwilingga berimbuhan.

Gambar jenis kata ulang tersebut akan di Jelaskan pada bagian di bawah ini:

A. Kata ulang dwipurwa
Kata ulang dwipurwa adalah pengulangan yang dilakukan atau suku kata pertama dari sebuah kata. Dalam pengulangan tersebut bukan suku kata awal yang diulang mengalami Pelemahan karena menghasilkan 1 suku kata tambahan. Hal ini dapat ditunjukkan dalam proses pembentukan Kata Lelaki.
Laki-lalaki-lelaki

B. Kata ulang dwilingga
Lingga adalah bentuk dasar. Jadi kata ulang dwi Lanka merupakan pengulangan bentuk dasar seutuhnya. Contohnya, data Pedagang pedagang dalam kalimat.

C. Kata ulang dwilingga salin Swara
Kata ulang jenis ini merupakan kata ulang yang mengulang bentuk dasar seutuhnya, tetapi terjadi perubahan bunyi pada salah satu atau lebih. Contohnya, ramah tamah dan coret-coret.

D. Kata ulang dwilingga berimbuhan
Kata ulang bentuk ini merupakan pengulangan bentuk dasar seutuhnya, tetapi salah satu atau kedua bentuk dasarnya mendapat imbuhan.contohnya pada kalimat 4,6,7,8

2. Mengenal makna kata ulang
Kata ulang sebenarnya tidak mengandung makna leksikal, tetapi mana struktur atau makna gramatikal, yaitu mana yang muncul setelah adanya proses pembentukan kata. Makna-makna kata ulang dikategorikan berdasarkan golongan kata bentuk dasarnya seperti berikut ini:
A. Bentuk dasar nomina (kata benda)
1. Menyatakan jamak, contohnya buku-buku acara acara.
2. Menyatakan menyerupai atau tiruan dari suatu hal yang disebut dalam kata dasar.
Contohnya kuda-kudaan dan anak-anakan.

B. Bentuk dasar verba (kata kerja)
1. Menyatakan pekerjaan dilakukan berulang-ulang/intensitas yaitu menekan atau merasakan sesuatu. Contohnya yaitu, mencari-cari dan memukul-mukul.
2. Menyatakan saling atau pekerjaan yang berbalasan.
Contohnya hormat-menghormati dan tolong menolong.
3. Menyatakan perbuatan yang dilakukan seenaknya atau santai.
Contohnya berjalan-jalan dan membaca baca.
4. Menyatakan hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang disebutkan pada bentuk dasar. Contohnya tulis menulis dan Karang mengarang.

C. Bentuk dasar adjektiva (kata sifat)
1. Menyatakan kesangatan
Contohnya dalam dalam dan kuat kuat.
2. Menyatakan agak.
Contohnya kemerah-merahan dan kekuning-kuningan.
3. Menyatakan paling.
Contohnya sekuat-kuatnya dan setinggi-tingginya.

D. Bentuk dasar numeral(kata bilangan)
Menyatakan kumpulan yang terdiri dari.
Contohnya dua-dua da tujuh-tujuh.